bak lengking simfoni tak senarai syahdu
terbersit seuntai praduga tak menentu
kemana gerangan tuhan kuharus mengadu
tengadah tangan masih terjajar rapih
dahi berpeluh merunduk bertasbih
namun resah hilang rasa tak sempurna
kutanya arah dalam hitam kalbuku
maskud kau cipta daku dalam fana duniamu?
rajut kehidupan terasa semakin kusut
tak serta kumengerti jalan yang harus kupintasi
tuntun kaki lantas tarik tanganku wahai sang illahi
tuk pertemukan mata rantai yang hilang kucari
gemericik lekas tetesi legamnya hati
perantara sang bayu cipta air menari
secercah cahaya hadirkan indah pelangi
masa hujan kutersadar dari lamunan dalam
perlahan terbuka kelopak mata
seiring kudengar merdu nada cinta
terasa dunia bersatu dalam jiwa
sirnakan semua kelam prasangka
hujan.....
tak menerangi namun menenangi
tak menaungi tetapi membasahi
setetes anugrah yang tak tertandingi
mahakarya cintamu illahirobbi
pinta sepenuh jiwa kupanjat padamu
jangan jadikan ini hujan terakhirku
biarlah bening suci perciknya
tuk penawar hati keras nan membatu
Cirebon, 27 Desember 2015



0 komentar:
Posting Komentar